Pengemulsi Sekunder

  • zat pengemulsi M30/A-102W

    zat pengemulsi M30/A-102W

    Pengemulsi adalah sejenis zat yang dapat membuat campuran dua atau lebih komponen yang tidak dapat bercampur menjadi emulsi yang stabil. Prinsip kerjanya adalah dalam proses emulsi, fase terdispersi dalam bentuk tetesan (mikron) terdispersi dalam fase kontinyu, itu mengurangi tegangan antarmuka masing-masing komponen dalam sistem campuran, dan permukaan tetesan untuk membentuk film padat atau karena muatan pengemulsi diberikan dalam pembentukan lapisan ganda listrik pada permukaan tetesan, mencegah tetesan berkumpul satu sama lain, dan untuk mempertahankan keseragaman emulsi.Dari segi fasa, emulsi masih heterogen. Fasa terdispersi dalam emulsi dapat berupa fasa air atau fasa minyak, yang sebagian besar adalah fasa minyak. Fasa kontinyu dapat berupa minyak atau air, dan sebagian besar adalah air. Pengemulsi adalah surfaktan dengan gugus hidrofilik dan gugus lipofilik dalam molekul. Untuk mengekspresikan sifat hidrofilik atau lipofilik dari pengemulsi, "nilai kesetimbangan lipofilik hidrofilik (nilai HLB)" biasanya digunakan.Semakin rendah nilai HLB, semakin kuat sifat lipofilik pengemulsi. Sebaliknya, semakin tinggi nilai HLB, semakin kuat hidrofilisitasnya. Berbagai pengemulsi memiliki nilai HLB yang berbeda.Untuk mendapatkan emulsi yang stabil, pengemulsi yang tepat harus dipilih.

  • zat aktif permukaan M31

    zat aktif permukaan M31

    Pengemulsi adalah sejenis zat yang dapat membuat campuran dua atau lebih komponen yang tidak dapat bercampur menjadi emulsi yang stabil. Prinsip kerjanya adalah dalam proses emulsi, fase terdispersi dalam bentuk tetesan (mikron) terdispersi dalam fase kontinyu, itu mengurangi tegangan antarmuka masing-masing komponen dalam sistem campuran, dan permukaan tetesan untuk membentuk film padat atau karena muatan pengemulsi diberikan dalam pembentukan lapisan ganda listrik pada permukaan tetesan, mencegah tetesan berkumpul satu sama lain, dan untuk mempertahankan keseragaman emulsi.Dari segi fasa, emulsi masih heterogen. Fasa terdispersi dalam emulsi dapat berupa fasa air atau fasa minyak, yang sebagian besar adalah fasa minyak. Fasa kontinyu dapat berupa minyak atau air, dan sebagian besar adalah air. Pengemulsi adalah surfaktan dengan gugus hidrofilik dan gugus lipofilik dalam molekul. Untuk mengekspresikan sifat hidrofilik atau lipofilik dari pengemulsi, "nilai kesetimbangan lipofilik hidrofilik (nilai HLB)" biasanya digunakan.Semakin rendah nilai HLB, semakin kuat sifat lipofilik pengemulsi. Sebaliknya, semakin tinggi nilai HLB, semakin kuat hidrofilisitasnya. Berbagai pengemulsi memiliki nilai HLB yang berbeda.Untuk mendapatkan emulsi yang stabil, pengemulsi yang tepat harus dipilih